Ukhuwah Islamiyah adalah (persaudaraan Islam) yaitu keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah.
#Kedudukan Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwah adalah
nikmat Allah, anugerah suci, dan pancaran cahaya rabbani yang Allah
persembahkan untuk hamba-hamba-Nya yang ikhlas dan pilihan. Allahlah
yang menciptakannya.
Allah berfirman:
“…Dan ingatlah akan nikmat Allah
kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuh-musuhan, maka Allah
mempersatukan hatimu.” (QS: Ali Imran: 103). “…Lalu menjadilah kamu
karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara…” (QS: Ali Imran: 103).
Ukhuwah
adalah pemberian Allah, yang tidak bisa dibeli dengan apapun.
Allah
berfirman:
“…Walaupun kamu membelanjakan semua (kakayaan) yang ada di
bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi
Allah telah mempersatukan hati mereka… (QS: Al-Anfal: 63)”
Selain
nikmat dan pemberian, ukhuwah memiliki makna empati, lebih dari sekadar
simpati.
Rasulullah Saw bersabda: “Perumpamaan seorang mukmin dengan
mukmin lainnya dalam kelembutan dan kasih sayang, bagaikan satu tubuh.
Jika ada bagian tubuh yang merasa sakit, maka seluruh bagian tubuh
lainnya turut merasakannya.” (HR. Imam Muslim).
Dengan ukhuwah,
sesama mukmin akan saling menopang dan menguatkan, menjadi satu umat
yang kuat. Rasulullah Saw. Bersabda: “Mukmin satu sama lainnya bagaikan
bangunan yang sebagiannya mengokohkan bagian lainnya.” (HR. Imam
Bukhari).
Adapun hubungannya dengan iman, ukhuwah diikat oleh iman
dan taqwa. Sebaliknya, iman juga diikat dengan ukhuwah.
Allah
berfirman: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. (QS:
Al-Hujurat: 10).”
Artinya, mukmin itu pasti bersaudara. Dan tidak ada
persaudaraan kecuali dengan keimanan.
Jika Anda melihat ada yang
bersaudara bukan karena iman, maka ketahuilah itu adalah persaudaraan
dusta. Tidak memiliki akar dan tidak memiliki buah. Jika Anda melihat
iman tanpa persaudaraan, maka itu adalah iman yang tidak sempurna, belum
mencapai derajat yang diinginkan, bahkan bisa berakhir dengan
permusuhan.
Allah berfirman: “Teman-teman akrab pada hari itu
sebagiannya menjadi musuh sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang
bertakwa.” (QS: Al-Zukhruf: 67)
#Keutamaan Ukhuwah Islamiah
1. Dengan ukhuwah kita bisa merasakan manisnya iman
Rasulullah Saw. bersabda: “Ada tiga golongan yang dapat merasakan
manisnya iman: orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari
mencintai dirinya sendiri, mencintai seseorang karena Allah, dan ia
benci kembali pada kekafiran sebagaimana ia benci jika ia dicampakkan ke
dalam api neraka.”
(HR. Imam Bukhari).
2. Dengan ukhuwah kita akan berada di bawah naungan cinta Allah dan dilindungi dibawah Arsy-Nya
Di akhirat Allah berfirman: “Di mana orang-orang yang saling mencintai
karena-Ku, maka hari ini aku akan menaungi mereka dengan naungan yang
tidak ada naungan kecuali naunganku.” (HR. Imam Muslim).
Rasulullah Saw.
bersabda: “Ada seseorang yang mengunjungi saudaranya di sebuah desa. Di
tengah perjalanan, Allah mengutus malaikat-Nya. Ketika berjumpa,
malaikat bertanya, “Mau kemana?” Orang tersebut menjawab, “Saya mau
mengunjungi saudara di desa ini.” Malaikat bertanya, “Apakah kau ingin
mendapatkan sesuatu keuntungan darinya?” Ia menjawab, “Tidak. Aku
mengunjunginya hanya karena aku mencintainya karena Allah.” Malaikat pun
berkata, “Sungguh utusan Allah yang diutus padamu memberi kabar
untukmu, bahwa Allah telah mencintaimu, sebagaimana kau mencintai
saudaramu karena-Nya.” (HR. Imam Muslim).
3. Dengan ukhuwah kita akan menjadi ahli surga di akhirat kelak
Rasulullah Saw. bersabda: “Barangsiapa yang mengunjungi orang sakit atau
mengunjungi saudaranya karena Allah, maka malaikat berseru,
‘Berbahagialah kamu, berbahagialah dengan perjalananmu, dan kamu telah
mendapatkan salah satu tempat di surga.” (HR. Imam Al-Tirmizi)
Rasulullah Saw. Bersabda: “Sesungguhnya di sekitar arasy Allah ada
mimbar-mimbar dari cahaya. Di atasnya ada kaum yang berpakaian cahaya.
Wajah-wajah mereka bercahaya. Mereka bukanlah para nabi dan bukan juga
para syuhada. Dan para nabi dan syuhada cemburu pada mereka karena
kedudukan mereka di sisi Allah.” Para sahabat bertanya, “Beritahukanlah
sifat mereka wahai Rasulallah. Maka Rasul bersabda, “Mereka adalah
orang-orang yang saling mencintai karena Allah, bersaudara karena Allah,
dan saling mengunjungi karena Allah.” (Hadis yang ditakhrij Al-Hafiz
Al-Iraqi, ia mengatakan, para perawinya tsiqat).
4. Bersaudara karena Allah adalah amal mulia yang akan mendekatkan seorang hamba dengan Allah.
Rasul pernah ditanya tentang derajat iman yang paling tinggi, beliau
bersabda: “…Hendaklah kamu mencinta dan membenci karena Allah…” Kemudian
Rasul ditanya lagi, “Selain itu apa wahai Rasulullah?” Rasul menjawab,
“Hendaklah kamu mencintai orang lain sebagaimana kamu mencintai dirimu
sendiri, dan hendaklah kamu membenci bagi orang lain sebagaimana kamu
membenci bagi dirimu sendiri.” (HR. Imam Al-Munziri).
5. Dengan ukhuwah dosa-dosa kita akan diampuni oleh Allah
Rasulullah Saw bersabda: “Jika dua orang Muslim bertemu dan kemudian
mereka saling berjabat tangan, maka dosa-dosa mereka hilang dari kedua
tangan mereka, bagai berjatuhan dari pohon.” (Hadis yang ditkhrij oleh
Al-Imam Al-Iraqi, sanadnya dha’if).
#Syarat dan Hak Ukhuwah
1. Untuk mencari keridhoan Allah SWT.
Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya…” (HR. Imam Bukhari).
2. Saling tolong-menolong dalam keadaan suka dan duka, senang atau tidak, mudah maupun susah
Rasul bersabda:“Muslim adalah saudara muslim, ia tidak mendhaliminya
dan tidak menghinanya… tidak boleh seorang muslim bermusuhan dengan
saudaranya lebih dari tiga hari, di mana yang satu berpaling dari yang
lain, dan yang lain juga berpaling darinya. Maka yang terbaik dari
mereka adalah yang memulai mengucapkan salam.” (HR. Imam Muslim).
3. Hendaknya kita memenuhi hak-hak umum dalam ukhuwah
Rasul bersabda: “Hak muslim atas muslim lainnya ada enam, yaitu jika
berjumpa ia memberi salam, jika bersin ia mendoakannya, jika sakit ia
menjenguknya, jika meninggal ia mengikuti jenazahnya, jika bersumpah ia
melaksanakannya.” (HR. Imam Muslim).
#Tingkatan-tingkatan Ukhuwah
Tingakatan terendah yaitu Salamatush shadr --> bersihnya hati kita dari perasaan iri, dengki,
benci, dan sifat-sifat negatif lainnya terhadap saudara kita
Jika kita tidak bisa memberikan suatu kebaikan kepada saudara kita,
paling tidak kita tidak memiliki perasaan yang negatif kepadanya.
Termasuk juga dalam tingkatan yang terendah ini adalah selamatnya
saudara kita dari kejahatan lisan dan tangan kita. Jangan sekali-kali
kita melakukan kezhaliman kepada saudara kita.
Tingkatan ukhuwah yang tertinggi adalah ITSAAR, yaitu lebih mementingkan
dan mengutamakan saudara kita diatas diri kita sendiri. Inilah dahulu
yang pernah dicontohkan oleh para sahabat Anshor kepada para sahabat
Muhajirin di Madinah.
#Tahapan-tahapan Ukhuwah
1. TA'ARUF (saling mengenal)
Seperti kata pepatah :‘Tak kenal maka tak sayang.’
Al-Hujuraat Ayat : 13
13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa
di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal
2. TAFAHUM (saling memahami)
Hendaknya seorang muslim memperhatikan keadaan saudaranya agar bisa
bersegera memberikan pertolongan sebelum saudaranya meminta, karena
pertolongan merupakan salah satu hak saudaranya yang harus ia tunaikan.
Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad saw., beliau bersabda,
“Barangsiapa menghilangkan kesusahan seorang muslim, niscaya Allah akan
menghilangkan satu kesusahannya di hari kiamat. Barang siapa menutupi
aib di hari kiamat. Allah selalu menolong seorang hamba selama dia
menolong saudaranya.” (H.R. Muslim)
3. TA'AWUN yaitu saling membantu tentu saja dalam kebaikan dan meninggalkan kemungkaran --> empati dan kepedulian
4. TAKAFUL yaitu saling senasib sepenanggungan.
#Hal-hal yang menguatkan ukhuwah islamiyah:
- Memberitahukan
kecintaan kepada yang kita cintai. Hadits yang diriwayatkan oleh Anas
bin Malik bahwa Rasulullah bersabda: “ Ada seseorang berada di samping
Rasulullah lalu salah seorang sahabat berlalu di depannya. Orang yang
disamping Rasulullah tadi berkata: ‘Aku mencintai dia, ya Rasullah.’
Lalu Nabi menjawab: ‘Apakah kamu telah memberitahukan kepadanya?’ Orang
tersebut menjawab: ‘Belum.’ Kemudian Rasulullah bersabda: ‘Beritahukan
kepadanya.’ Lalu orang tersebut memberitahukan kepadanya seraya berkata:
‘ Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.’ Kemudian orang yang
dicintai itu menjawab: ‘Semoga Allah mencintaimu karena engkau
mencintaiku karena-Nya.”
- Memohon didoakan bila berpisah. “Tidak
seorang hamba mukmin berdo’a untuk saudaranya dari kejauhan melainkan
malaikat berkata: ‘Dan bagimu juga seperti itu” (H.R. Muslim).
- Menunjukkan
kegembiraan dan senyuman bila berjumpa. “Janganlah engkau meremehkan
kebaikan (apa saja yang dating dari saudaramu), dan jika kamu berjumpa
dengan saudaramu maka berikan dia senyum kegembiraan.” (H.R. Muslim)
- Berjabat
tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim). “Tidak ada dua orang mukmin
yang berjumpa lalu berjabatan tangan melainkan keduanya diampuni dosanya
sebelum berpisah.” (H.R Abu Daud dari Barra’)
- Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara)
- Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu
- Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya
- Memenuhi hak ukhuwah saudaranya
- Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan
Sumber :
http://menaraislam.com/content/view/154/41/
http://www.alquran-indonesia.com/web/quran/listings/details/49/10
serta buku catatn pribadi ^_____^